Kelompok adalah suatu
kolektif yang terdiri atas berbagai organisme dimana eksistensi semua anggota
sangat penting untuk memuaskan berbagai kebutuhan individu. Artinya, kelompok
merupakan suatu alat untuk mendapatkan berbagai kebutuhan individu. Individu menjadi
milik kelompok karena mereka mendapatkan berbagai kepuasan ssebaik mungkin
melalui organisasi yang tidak dengan mudah mereka dapatkan melalui cara.
Alasan Seseorang Tergabung Dalam Suatu
Kelompok
1. Faktor Keamanan
Individu yang berada
di dalam kelompok bisa mengurangi rasa tidak aman karena sendirian. Merasa
lebih kuat, lebih percaya diri, dan lebih tahan terhadap ancaman.
2. Faktor Status
Bergabung ke dalam
kelompok yang dipandang penting, memberikan pengakuan dan status bagi para
anggotanya.
3. Faktor harga diri
Memiliki harga diri
karena menjadi bagian kelompok dan kejelasan status mereka bagi kelompok lain.
4. Faktor Afiliasi
Kelompok bisa memenuhi
kebutuhan social anggotanya.
5. Faktor Kekuasaan
Kekuasaan dan kekuatan
bisa diraih dengan berada di dalam kelompok yang sulit diperoleh jika
sendirian.
6. Faktor Pencapaian Sasaran
Untuk mencapai sasaran
dan menyelesaikan tugas dibutuhkan lebih dari satu atau dua orang. Ada
kebutuhan mengumpulkan bakat, pengetahuan, atau kekuasaan untuk menyelesaikan
pekerjaan.
7. Tuntutan Pekerjaan atau Tugas
Dimana seseorang
tergabung dalam suatu kelompok merupakan tuntutan dari pekerjaan yang
dimilikinya khususnya dalam mempermudah pencapaian tujuan
Fungsi Kelompok
Dalam sebuah
organisasi, suatu kelompok memiliki fungsi tertentu, diantaranya fungsi
kelompok menurut Edgar Schein antara lain :
1. Kelompok menjadi alat untuk melakukan
tugas-tugas yang kompleks, dan tugas-tugas yang memerlukan saling ketergantungan
antara dua orang atau lebih yang sukar dilakukan secara individu.
2. Kelompok menjadi alat untuk memunculkan
ide-ide baru atau alat untuk menyelesaikan tugas secara kreatif.
3. Kelompok dapat menjadi alat koordinasi atau
penghubung antara beberapa departemen yang bekerja di dalam kondisi saling
saling ketergantungan.
4. Kelompok dapat merupakan suatu mekanisme
pemecahan masalah yang membutuhkan pemrosesan berbagai informasi dan interaksi
diantara anggota yang memiliki informasi berbeda.
5. Kelompok dapat digunakan untuk membantu
pelaksanaan keputusan yang kompleks.
6. Kelompok dapat digunakan sebagai alat
sosialisasi pekerjaan dan pelatihan.
Tahap Perkembangan Kelompok
Kelompok merupakan
sesuatu yang dinamis. Kemunculan suatu kelompok merupakan suatu proses yang di
dalamnya terdiri dari tahapan-tahapan tertentu, diantaranya :
1. Tahap Pembentukan ( Forming )
Pada tahap ini
dicirikan oleh banyak ketidakpastian mengenai maksud, struktur, dan
kepemimpinan kelompok. Para anggota melakukan uji coba untuk menemukan
tipe-tipe perilaku apakah yang dapat diterima baik. Tahap ini selesai ketika
para anggota telah mulai berfikir tentang diri mereka sendiri sebagai bagian
dari kelompok.
2. Tahap Keributan ( Storming )
Tahap keribuatan
adalah tahap komplik di dalam
kelompok ( intragrup ). Para anggota menerima baik eksistensi kelompok, tetapi melawan
batasan-batasan yang diterapkan oleh kelompok-kelompok individualitas.
3. Tahap penormaan ( Norming )
Tahap penormaan adalah
tahap di mana berkembang hubungan yang akrab dan kelompok menunjukan sifat
kohesif (saling tarik). Sudah ada rasa memiliki identitas kelompok dan
persahabatan yang kuat. Tahap ini selesai jika telah terbentuk struktur
kelompok yang kokoh dan menyesuaikan harapan bersama atas apa yang disebut
sebagai perilaku anggota yang benar.
4. Tahap Pelaksanaan ( Performing )
Tahap pelaksanaan
adalah tahap berfungsinya struktur dan diterima baik. Energy kelompok telah
bergeser dari mencoba mengerti dan memahami satu dengan yang lain menjadi
pelaksana tugas yang ada.
5. Tahap Peristirahatan ( Adjourning )
Tahap peristirahatan
adalah tahap terakhir dalam pengembangan kelompok pada kelompok sementara,
dicirikan oleh perhatian kepenyelesaian aktivitas bukannya ke kinerja petugas.
Jenis-Jenis Tim
Robbins
(1997) membagi team ke dalam tiga kategori, yaitu
1. Problem Solving Team
Merupakan sebuah tim yang dibentuk untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul
dalam upaya memperbaiki produktivitas suatu organisasi. Pada problem solving
team, ciri-cirinya adalah individu-individu berada pada level yang sama dalam
organisasi, melakukan curah pendapat dan bekerja bersama memberikan solusi
pada masalah yang khusus dan tidak ada kebebasan penuh untuk merealisasikan
saran-saran mereka
2. Self Managed Work Team
Pada self managed work team, tidak ada lagi model atasan bawahan, akan tetapi
berganti dengan model pemberian saran dan pengimplementasian solusi dari para
anggotanya.
3. Cross Functional Team
Merupakan sebuah tim yang ditujukan untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus,
misalnya pengembangan produk baru atau perencanaan dan perubahan sistem
kompensasi. Pada cross functional team terdiri dari individu-individu yang
membawa keahlian-keahlian khusus, talenta dan latar belakang yang berbeda ke
dalam sebuah
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar